Panduan Pernikahan Adat Sunda: Dari Neundeun Omong hingga Ngaleupaskeun Japati

Author Salamiah

foto pengantin mengenakai pakian pernikahan adat sunda

Pernikahan adat Sunda adalah cerminan warisan budaya yang kaya, mengandung nilai-nilai luhur dan makna simbolis yang mendalam. Setiap prosesi dalam rangkaian upacara pernikahan ini dirancang dengan penuh perhitungan, mengandung filosofi kehidupan yang menjadi pedoman bagi pasangan pengantin.

Di artikel ini, Anda akan menemukan panduan lengkap tentang:

  • Prosesi Pra-Pernikahan - Dari Neundeun Omong hingga Ngeuyeuk Seureuh

  • Rangkaian Acara Hari-H - Termasuk Mapag Panganten dan Sawer Panganten

  • Upacara Penutup - Pabetot Bakakak dan Ngaleupaskeun Japati

  • Busana Adat - Makna di balik setiap elemen pakaian pengantin

Keunikan pernikahan adat Sunda terletak pada detail prosesinya yang sarat makna. Mulai dari penjemputan pengantin yang diiringi tarian Pager Ayu, hingga ritual memecah telur yang melambangkan keharmonisan rumah tangga. Setiap tahapan dirancang untuk memberikan bekal spiritual dan sosial bagi pasangan yang akan membangun kehidupan baru.

Tradisi ini bukan sekadar ritual, melainkan cerminan kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai penting seperti penghormatan kepada orang tua, kesetiaan pasangan, dan pentingnya membangun rumah tangga yang harmonis.

1. Prosesi Pra Pernikahan

Rangkaian pernikahan adat Sunda dimulai dengan prosesi pra-pernikahan yang penuh makna. Setiap tahapan mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Sunda dalam mempersiapkan ikatan suci pernikahan.

1. Neundeun Omong

Langkah pertama, di mana keluarga pria melakukan penelusuran status calon pengantin wanita. Tahap ini memastikan kesiapan kedua calon pengantin untuk menjalani kehidupan berumah tangga.

2. Narosan

Lamaran resmi yang dilakukan dengan menghadirkan tokoh adat dan keluarga besar. Pada tahap ini, kedua keluarga membicarakan rencana pernikahan secara detail.

3. Tunangan

Ditandai dengan pertukaran ikatan kain sebagai simbol keseriusan hubungan.

4. Seserahan

Di mana pihak pria memberikan berbagai barang kepada keluarga wanita sebagai bentuk tanggung jawab.

5. Pengajian

Momen spiritual yang menghadirkan keberkahan. Kedua calon pengantin memohon restu dan doa dari para sesepuh dan kerabat.

6. Ngecagkeun Aisan

Menandai pelepasan tanggung jawab orang tua. Prosesi ini mengandung makna bahwa calon pengantin siap menjalani kehidupan mandiri dan bertanggung jawab atas rumah tangga mereka sendiri.

Setiap prosesi pra-pernikahan ini dirancang untuk mempersiapkan mental dan spiritual calon pengantin. Tahapan-tahapan ini menjadi fondasi kuat bagi pernikahan yang akan dijalani.

2. Hari Pernikahan: Momen Penuh Makna

Hari pernikahan adat Sunda dimulai dengan prosesi Mapag Panganten - penjemputan pengantin pria yang disambut dengan tarian Pager Ayu. Ki Lengser, tokoh adat yang memimpin prosesi, membawa rombongan pengantin pria dengan iringan musik tradisional dan tarian yang menggambarkan kegembiraan menyambut anggota keluarga baru.

Setelah penjemputan, prosesi dilanjutkan dengan Upacara Seserahan di kediaman pengantin wanita. Kedua mempelai kemudian menuju KUA untuk melangsungkan Akad Nikah sesuai syariat Islam, disaksikan keluarga dan para sesepuh.

Upacara Sawer Panganten menjadi prosesi yang ditunggu-tunggu, mengandung simbol-simbol keberkahan:

  • Payung - perlindungan dalam rumah tangga

  • Uang logam - rezeki yang mengalir

  • Beras - kemakmuran

  • Bunga - keharuman nama baik

  • Permen - keharmonisan hubungan

Prosesi sawer dipimpin juru sawer yang melantunkan syair berisi nasihat pernikahan. Benda-benda simbolis ini ditaburkan kepada pengantin, melambangkan harapan kehidupan rumah tangga yang diberkahi keberlimpahan spiritual dan material.

3. Penutup Pernikahan: Simbol Harapan dan Kebebasan

Rangkaian akhir pernikahan adat Sunda ditandai dengan dua ritual bermakna mendalam: Pabetot Bakakak Hayam dan Ngaleupaskeun Japati.

1. Pabetot Bakakak Hayam

Menampilkan kedua mempelai saling menarik ayam bakar (bakakak). Ritual ini melambangkan:

  • Pembagian rezeki dalam rumah tangga

  • Keseimbangan peran suami-istri

  • Komitmen untuk saling berbagi dalam suka dan duka

2. Ngaleupaskeun Japati

Menjadi puncak prosesi dengan melepaskan sepasang burung merpati putih ke udara. Ritual ini mengandung filosofi:

  • Pelepasan tanggung jawab orang tua

  • Kebebasan pasangan membangun rumah tangga

  • Harapan keharmonisan seperti sepasang merpati

  • Doa agar rumah tangga terbang tinggi menggapai cita-cita

Kedua ritual ini menyimbolkan perjalanan baru pasangan pengantin yang siap mengarungi kehidupan berumah tangga dengan restu orang tua dan berkah dari Yang Maha Kuasa. Untuk memahami lebih dalam mengenai makna dari setiap ritual tersebut, Anda bisa membaca artikel yang menjelaskan secara rinci tentang penutup pernikahan adat Sunda.

Busana Adat Sunda: Lebih Dari Sekadar Pakaian

Busana pengantin adat Sunda mencerminkan keanggunan dan filosofi mendalam budaya Sunda. Setiap elemen pakaian membawa makna khusus yang memperkaya nilai sakral pernikahan.

Busana Pengantin Wanita:

  • Kebaya Brokat - Simbol keanggunan dengan detail bordir halus

  • Kain Batik Khas Sunda - Motif parang atau lereng melambangkan keseimbangan hidup

  • Mahkota Siger - Bentuk segitiga melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan

  • Ronce Melati - Menjuntai dari mahkota ke dada, simbol kesucian dan keharuman nama baik

Busana Pengantin Pria:

  • Jas Buka Prangwedana - Melambangkan keterbukaan dan kepemimpinan

  • Kain Batik Sido Mukti - Pola khusus yang bermakna kesejahteraan

  • Bendo - Penutup kepala yang menunjukkan kebijaksanaan

  • Keris - Simbol perlindungan dan tanggung jawab

Aksesoris pelengkap seperti pending emas, gelang, dan kalung menambah kemegahan sekaligus menyimpan makna perlindungan dan kemakmuran. Pemilihan warna dalam busana adat Sunda didominasi oleh emas, putih, dan warna-warna cerah yang melambangkan kemurnian dan kebahagiaan.

Kesimpulan: Menjaga Tradisi, Menghormati Budaya

Pernikahan adat Sunda merupakan warisan budaya yang menyimpan filosofi mendalam tentang kehidupan berumah tangga. Setiap prosesi mengandung nilai-nilai luhur:

  • Kesucian - tercermin dalam ritual siraman dan busana pengantin

  • Penghormatan - ditunjukkan melalui upacara sungkem kepada orang tua

  • Keharmonisan - tergambar dalam prosesi nincak endog dan huap lingkung

Pelestarian tradisi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal yang telah membentuk identitas budaya Sunda. Melalui pemahaman dan penerapan nilai-nilai pernikahan adat Sunda, kita turut menjaga keberagaman budaya Indonesia yang begitu kaya.

Mari bersama melestarikan warisan leluhur ini sebagai panduan membangun rumah tangga yang harmonis dan diberkahi.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa saja tahapan prosesi pra pernikahan dalam adat Sunda?

Tahapan prosesi pra pernikahan adat Sunda meliputi Neundeun Omong, Narosan, Tunangan, Seserahan, Pengajian, dan Ngecagkeun Aisan. Setiap tahapan memiliki makna mendalam yang menyiapkan calon pengantin secara spiritual dan sosial.

Bagaimana pelaksanaan hari pernikahan adat Sunda dan makna simboliknya?

Hari pernikahan adat Sunda dimulai dengan Mapag Panganten yaitu penjemputan pengantin pria dengan tarian tradisional, dilanjutkan dengan Akad Nikah di KUA, dan diakhiri dengan Upacara Sawer Panganten yang melambangkan keberkahan dan doa bagi pengantin.

Apa makna dari ritual Pabetot Bakakak Hayam dan Ngaleupaskeun Japati dalam penutup pernikahan adat Sunda?

Ritual Pabetot Bakakak Hayam melambangkan pembagian rezeki dan kebersamaan keluarga, sedangkan Ngaleupaskeun Japati atau pelepasan burung merpati melambangkan harapan akan kebebasan, kedamaian, dan keberuntungan bagi pasangan pengantin.

Apa keunikan busana adat Sunda yang dikenakan pengantin pada pernikahan tradisional?

Busana adat Sunda untuk pengantin terdiri dari kebaya brokat, kain batik khas Sunda, serta mahkota siger berbentuk segitiga ronce melati. Setiap elemen busana memiliki makna simbolis yang menggambarkan keindahan, kemurnian, dan status sosial.

Apa nilai budaya yang terkandung dalam prosesi pernikahan adat Sunda?

Prosesi pernikahan adat Sunda sarat akan nilai budaya seperti rasa hormat kepada keluarga, persatuan sosial, serta simbolisme keberkahan dan harapan masa depan. Nilai-nilai ini memperkaya kekayaan budaya lokal sekaligus memberikan makna spiritual bagi pasangan pengantin.

🌿Pernikahan Adat Sunda, Nuansa Tradisi dalam Sentuhan Digital🌿
Tampilkan indahnya prosesi adat dari Neundeun Omong hingga Ngaleupaskeun Japati dalam undangan digital website yang elegan dan penuh makna.

✨ Lebih dari sekadar undangan—ini cara modern untuk merayakan warisan budaya.

💌 Buat undangan digitalmu sekarang, abadikan setiap momen bersejarah dengan cara yang tak terlupakan!



Recommended from Vitopia